Pages

24 November 2012

Resume Film: Teknik Budidaya Udang di Lampung


Resume Film
TEKNIK BUDIDAYA UDANG DI LAMPUNG


Oleh:
Andrian Deri Alviana
12170 / Budidaya Perikanan


JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2012

Di daerah Lampung terdapat 3.500 ponds dengan luas tambak adalah 23.000 ha. Petani plasma udang mencapai 3.200 orang dengan jumlah employee (pekerja) mencapai 2.750 orang. Tambak yang digunakan adalah jenis tambak plastik yang mana jenis tambak ini merupakan solusi untuk daerah bertanah gambut, yang biasanya memiliki pH rendah dan tanahnya tidak stabil sehingga cocok diterapkan di daerah Lampung. Adapun jenis udang yang dibudidayakan di tambak adalah udang jenis black tiger shrimp, atau di Indonesia disebut udang windu.
Udang jenis ini merupakan jenis udang asli Indonesia yang mana berjaya dan populer di luar negeri sehingga udang ini merupakan penyumbang terbesar devisa negara pada saat itu. Akan tetapi pada saat ini udang ini mengalami penurunan mutu (kualitas) sehingga tidak berjaya lagi di luar negeri akibatnya popularitasnya menurun. Penurunan kualitas disebabkan oleh masalah lingkungan. Meski demikian, di Lampung saat ini udang sudah dibudidayakan lagi dalam skala cukup besar dengan teknik budidaya yang sudah cukup berkembang.
Di Lampung tambak dilengkapi dengan suatu kincir angin yang berfungsi sebagai penambah kadar oksigen terlarut dalam air tambak, yang mana oksigen terlarut merupakan faktor penentu udang bisa hidup.
Kondisi dasar tambak ditentukan oleh penempatan posisi kincir air yang dioperasikan pada saat kegiatan budidaya berlangsung. Posisi kincir yang sesuai dan dapat mengarahkan kotoran dasar tambak ke arah sentral pembuangan dapat meminimalkan terjadinya penyebaran akumulasi kotoran tersebut di dasar tambak, sehingga pada saat dilakukan pembuangan air tambak kotoran tersebut dapat ikut terbawa. Selain itu, tambak juga dilengkapi pipa pembuangan untuk mengatur pergantian air. Pergantian air sangat penting agar sisa metabolisme udang yang bersifat toksik bisa terbuang dan tergantikan oleh air baru yang mengandung banyak oksigen.
Teknik budidaya udang dilakukan dengan beberapa metode antara lain persiapan tambak, penebaran udang, pemeliharaan udang, dan pemanenan udang. Pada tahap awal pembudidayaan adalah tahap persiapan tambak. Pada tahap ini tambak dikeringkan lalu dilakukan pengangkatan lumpur agar sisa metabolisme udang yang masih tersisa terangkat. Setelah itu dilakukan pengkapuran untuk menetralkan asam pada tambak dan untuk mematikan parasit-parasit yang tersisa. Tidak hanya pengkapuran yang dilakukan pasa saat persiapan awal tambak, akan tetapi dilakukan pemberian probiotik  untuk pertahanan tubuh udang dan pupuk organik agar nantinya plankton-plankton dapat hidup di tambak, hal ini dimaksudkan karena plankton merupakan pakan alami untuk udang.
Tahap kedua meliputi tahap pengisian air dan penebaran udang. Sebelum udang ditebar harus dipastikan dulu bahwa plankton-plankton sudah tumbuh di tambak dan dilakukan dulu pemberian tawas, untuk membunuh parasit-parasit udang yang masih tersisa di air. Selain itu dilakukan pula penyaringan air sebelum udang ditebar agar air bebas dari parasit-parasit udang.
Udang sebelum ditebar dilakukan sampling terlebih dahulu agar diketahui biomassa udang. Tambak yang sudah berisi udang dilengkapi dengan anco, yakni sejenis alat kontrol pakan, dengan alat ini dapat diketahui pakan masih ada ataukah sudah habis. Sesekali pula dilakukan sifon untuk pembuangan limbah udang.
Pada tahap pemeliharaan udang dilakukan pengaturan kadar oksigen, hal ini dimaksudkan agar kadar oksigen bisa teratur untuk udang. Tahap selanjutnya adalah pemanenan. Udang yang sudah cukup usia dan bobotnya dipanen. Setelah pemanenan makan dilanjut ke tahap pasca panen, untuk dilakukan pembuatan produk.

0 komentar:

About IMI Community

Foto Saya
IMI Jogja
wadah untuk
Lihat profil lengkapku
Thanks Graphics