Resume Film
TEKNIK BUDIDAYA
UDANG DI LAMPUNG
Oleh:
Andrian Deri Alviana
12170 / Budidaya Perikanan
JURUSAN
PERIKANAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2012
Di
daerah Lampung terdapat 3.500 ponds dengan luas tambak adalah 23.000 ha. Petani
plasma udang mencapai 3.200 orang dengan jumlah employee (pekerja) mencapai
2.750 orang. Tambak yang digunakan adalah jenis tambak plastik yang mana jenis
tambak ini merupakan solusi untuk daerah bertanah gambut, yang biasanya
memiliki pH rendah dan tanahnya tidak stabil sehingga cocok diterapkan di
daerah Lampung. Adapun jenis udang yang dibudidayakan di tambak adalah udang
jenis black tiger shrimp, atau di Indonesia disebut udang windu.
Udang
jenis ini merupakan jenis udang asli Indonesia yang mana berjaya dan populer di
luar negeri sehingga udang ini merupakan penyumbang terbesar devisa negara pada
saat itu. Akan tetapi pada saat ini udang ini mengalami penurunan mutu
(kualitas) sehingga tidak berjaya lagi di luar negeri akibatnya popularitasnya
menurun. Penurunan kualitas disebabkan oleh masalah lingkungan. Meski demikian,
di Lampung saat ini udang sudah dibudidayakan lagi dalam skala cukup besar
dengan teknik budidaya yang sudah cukup berkembang.
Di
Lampung tambak dilengkapi dengan suatu kincir angin yang berfungsi sebagai
penambah kadar oksigen terlarut dalam air tambak, yang mana oksigen terlarut
merupakan faktor penentu udang bisa hidup.
Kondisi
dasar tambak ditentukan oleh penempatan
posisi kincir air yang dioperasikan pada saat kegiatan budidaya berlangsung.
Posisi kincir yang sesuai dan dapat mengarahkan kotoran dasar tambak ke arah
sentral pembuangan dapat meminimalkan terjadinya penyebaran akumulasi kotoran
tersebut di dasar tambak, sehingga pada saat dilakukan pembuangan air tambak
kotoran tersebut dapat ikut terbawa. Selain itu, tambak juga dilengkapi pipa
pembuangan untuk mengatur pergantian air. Pergantian air sangat penting agar
sisa metabolisme udang yang bersifat toksik bisa terbuang dan tergantikan oleh
air baru yang mengandung banyak oksigen.
Teknik budidaya udang dilakukan dengan beberapa
metode antara lain persiapan tambak, penebaran udang, pemeliharaan udang, dan
pemanenan udang. Pada tahap awal pembudidayaan adalah tahap persiapan tambak.
Pada tahap ini tambak dikeringkan lalu dilakukan pengangkatan lumpur agar sisa
metabolisme udang yang masih tersisa terangkat. Setelah itu dilakukan
pengkapuran untuk menetralkan asam pada tambak dan untuk mematikan
parasit-parasit yang tersisa. Tidak hanya pengkapuran yang dilakukan pasa saat
persiapan awal tambak, akan tetapi dilakukan pemberian probiotik untuk pertahanan tubuh udang dan pupuk organik
agar nantinya plankton-plankton dapat hidup di tambak, hal ini dimaksudkan
karena plankton merupakan pakan alami untuk udang.
Tahap kedua meliputi tahap pengisian air dan
penebaran udang. Sebelum udang ditebar harus dipastikan dulu bahwa
plankton-plankton sudah tumbuh di tambak dan dilakukan dulu pemberian tawas,
untuk membunuh parasit-parasit udang yang masih tersisa di air. Selain itu
dilakukan pula penyaringan air sebelum udang ditebar agar air bebas dari
parasit-parasit udang.
Udang sebelum ditebar dilakukan sampling terlebih
dahulu agar diketahui biomassa udang. Tambak yang sudah berisi udang dilengkapi
dengan anco, yakni sejenis alat kontrol pakan, dengan alat ini dapat diketahui
pakan masih ada ataukah sudah habis. Sesekali pula dilakukan sifon untuk
pembuangan limbah udang.
Pada tahap pemeliharaan udang dilakukan
pengaturan kadar oksigen, hal ini dimaksudkan agar kadar oksigen bisa teratur
untuk udang. Tahap selanjutnya adalah pemanenan. Udang yang sudah cukup usia
dan bobotnya dipanen. Setelah pemanenan makan dilanjut ke tahap pasca panen,
untuk dilakukan pembuatan produk.
0 komentar:
Posting Komentar